iMSPORT.TV –Senam artistik merupakan disiplin senam yang sering dilombakan dalam turnamen-turnamen gymnastic bergengsi, seperti Olimpiade. Senam artistik terdiri atas gerakan yang disusun dari masing-masing alat, dan telah ditetapkan sesuai standar pertandingan yang berlaku.
Senam artistik adalah jenis senam yang menggabungkan gerakan Senam Tumbling (gerak cepat yang mengandung unsur melenting dan melayang diudara dalam satu arah secara berirama), dan Senam Akrobatik untuk mendapatkan gerakan-gerakan yang indah.
Senam artistik sendiri dibedakan menjadi dua, senam artistik putra dan senam artistik putri, dan nomor alat yang dipertandingkan tidak sepenuhnya sama antara putra dan putri.
Untuk artistik putri, alat yang dipertandingkan ada 4 yaitu, lantai (floor exercise), meja lompat (vaulting), palang bertingkat (uneven bars), dan balok keseimbangan (balance beam).
Sedang untuk artistik putra, ada 6 alat yaitu, lantai (floor), meja lompat (vaulting), gelang-gelang (stil rings), kuda pelana (pomel horse), palang sejajar (parallel bars), dan palang tunggal (horizontal bar).
Sejarah Senam
Senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: “menerangkan beraneka-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang”. Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan.
Baru pada akhir abad ke-19, peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Awal Olimpiade modern, senam lebih dianggap sebagai suatu demonstrasi seni, daripada sebagai salah satu cabang olah raga yang teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport (Bannes and Company, New York, 1960), senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas, banyak atau menyeluruh, dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh, seperti pergelangan tangan, punggung, lengan, dan sebagainya. Latihan tersebut termasuk unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
Senam Artistik dan Keindahan Geraknya
Menurut Drs. Imam Hidayat (dalam buku Penuntun Pelajaran Praktik Senam – STO Bandung, Maret 1970), “Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar, tujuannya membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis.”
Dulu, olah raga senam terdiri dari bermacam nomor: senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, dan senam artistik. Tapi dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan kian berkembang. Nomor senam yang dulunya tak dipertandingkan, sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan. Maka dibentuklah wadah senam internasional, diberi nama Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola Senam artistik (artistic gymnastics) dan Senam ritmik (modern rhytmic).
Senam artistik secara umum menggabungkan teknik tumbling dan keterampilan senam akrobatik. Jadi tak heran kalau jenis olahraga senam ini memiliki karakteristik gerakan yang cepat dan cenderung eksplosif.
Kategori senam artistik menjadi kategori dalam olahraga senam yang dipertandingkan sejak Olimpiade era modern dihelat pada 1896 di Athena, Yunani. Senam artistik merupakan jenis senam yang menunjukkan keindahan dari kombinasi berbagai pola gerak dalam olahraga senam.
Mengutip dari laman Encyclopedia Britannica, perlombaan senam artistik mengutamakan teknik, ketepatan gerak, dan kekuatan atletis dalam penilaiannya. Hasilnya, senam artistik akan menunjukkan gerakan yang indah dan mengejutkan bagi semua yang melihat.
Senam artistik mengutamakan kelentukan dan keseimbangan. Gerakan dalam senam harus dipraktikkan secara dinamis dan terkontrol, agar terlihat indah.
Seseorang yang akan melakukan senam artistik idealnya mampu mengombinasikan kemampuan fisik seperti, kekuatan, koordinasi, fleksibilitas, dan keseimbangan dengan elemen kreativitas, estetika, serta ekspresi.
Perkembangan senam artistik di Indonesia
Dasar senam artistik digagas oleh Friedrich Ludwig Jahn asal Jerman. Ia membuat seperangkat aturan dalam bentuk latihan berbasis kelompok, yang selanjutnya menginspirasi perkembangan olah raga senam di berbagai negara.
Senam artistik mulai dikenal di Indonesia saat menjelang Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang I (GANEFO) di Jakarta (tahun 1963). Di GANEFO I ini, senam artistik sudah jadi salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan.
Untuk mempersiapkan para pesenam dalam menghadapi GANEFO 1, maka dibentuk suatu organisasi. Atas prakarsa para tokoh olah cabor senam se-Indonesia (Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara), pada 14 Juli 1963, dibentuklah PERSANI (Persatuan Senam Indonesia).
Jadi kalau Fédération Internationale de Gymnastique (FIG) menyusun manual penilaian dan regulasi untuk semua aspek dari kompetisi elite internasional. Sementara dalam lingkup nasional, senam diatur oleh masing-masing federasi nasional, ada British Amateur Gymnastics Association (BAGA) di Britania Raya, USA Gymnastics (USAG) di Amerika Serikat, dan Persani di Indonesia.
Kemudian Persani segera membina dan melahirkan atlet senam yang bisa ditampilkan pada Ganefo I, dan untuk pertama kalinya pula para pesenam Indonesia langsung hadir di even internasional.
Dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, Persanii mengikutsertakan tim senamnya. Demi kemajuan prestasi cabor senam, Persani segera mendatangkan pelatih-pelatih senam dari RRC. Sayangnya pelatih dari RRC tak berlangsung lama, mereka harus kembali ke negaranya, karena meletusnya Gerakan 30 September.
Pada tahun 1967, T.J. Purba dikirim ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Tujuannya, mengejar ketinggalan Indonesia dalam cabor senam. Perkembangan cabor senam selanjutnya adalah, senam artistik untuk pertama kalinya masuk dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan seterusnya hadir pada tiap penyelenggaraan PON.
Nomor Pertandingan
Kompetisi senam artistik umumnya memisahkan atlet putra dan putri. Terdapat total enam nomor pertandingan untuk kategori putra, serta empat nomor pertandingan di kategori putri.
Nomor pertandingan ini berkaitan dengan peralatan yang digunakan dalam senam artistik.
Nomor pertandingan senam artistik putra
1. Lantai (floor exercises)
2. Kuda pelana (pommel horse)
3. Gelang-gelang (rings)
4. Kuda lompat (vaulting horse)
5. Palang sejajar (parallel bars)
6. Palang tunggal (horizontal bar)
Nomor pertandingan senam artistik putri
1. Kuda lompat (vaulting horse)
2. Palang bertingkat (uneven bars)
3. Balok keseimbangan (balance beam)
4. Lantai (floor exercises).
(adm/mir)
Lainnya :