iMSPORT.TV – Menpora Dito Ariotedjo menjelaskan ada sekitar 300 atlet Diaspora potensial yang sudah terdata oleh pihaknya. Jumlah itu berasal dari berbagai cabang olahraga, di luar sepakbola.
Penjelasan ini diungkapkan Dito saat menjawab peluang menaturalisasi atlet dari cabang olahraga lain, di luar sepakbola, pada Rapat Kerja dengan Komisi X, bersama PSSI, untuk membahas proses naturalisasi tiga pemain yakni, Kevin Diks, Estella Loupattij dan Noa Leatom, di Gedung DPR-MPR RI, Senin (4/11/2024).
Menurut Dito, sejak pertengahan 2023, Kemenpora telah membuka divisi khusus untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan data atlet diaspora yang memiliki darah Indonesia. Divisi ini melakukan riset dan scouting atlet-atlet berbakat di berbagai cabang olahraga. Data tersebut kemudian diserahkan kepada federasi terkait jika terdapat kebutuhan atlet naturalisasi.
“Sampai hari ini sudah ditemukan sekitar hampir 300 atlet berpotensi di berbagai cabor. Prinsipnya kami melakukan riset dan dari hasil itu kami berikan kepada federasi yang terkait.”
Sebagai contoh menurut Dito, cabang olahraga basket, saat ini telah punya beberapa atlet naturalisasi. Sebelumnya, PP Perbasi telah lebih dulu memaksimalkan beberapa pemain naturaliasasi seperti, Jamarr Johnson, Marquez Bolden, hingga Lester Prosper,
- Sejarah! Marselino Ferdinan Masuk Skuad Utama, Oxford United Menang
- Resmi! ini Daftar 27 Pemain Timnas Indonesia melawan Jepang dan Arab Saudi
Menpora Dito kantongi data 300 Atlet Diaspora Bertalenta
“Jelas yang kami riset benar-benar berdarah Indonesia. Jadi diaspora, itu dari cabor atletik, aquatik, gymnastic, dan beberapa cabor lainnya. Prinsipnya kami riset jika cabor membutuhkan, baru kami proses,” ujarnya.
Pencarian atlet-atlet diaspora gencar dilakukan. Ditegaskan lagi oleh Menpora Dito bahwa, Kemenpora tidak melupakan proses-proses jangka panjang serta pembinaan atlet asli dari lahir dan berproses di Indonesia.
Meski ada satu atau dua pemain naturalisasi di kelompok usia U-20 dan U-23, Dito menyaksikan langsung bagaimana pelatih seperti Coach Indra Sjafri dan Coach Nova Arianto melakukan scouting hingga ke daerah pelosok untuk mencari talenta lokal.
Dito menambahkan, cabang olahraga sepakbola kelompok usia di bawah 17 tahun, di bawah 20 tahun, dan di bawah 23 tahun, diyakininya hampir 100 persen berasal dari pemain asli didikan dan binaan Indonesia.
“Walaupun di U-20, U-23 ada satu, dua naturalisasi. Saya menjadi saksi Coach Indra (Sjafri) dan Coach Nova (Arianto) melakukan scouting sampai ke daerah-daerah pelosok,” jelasnya lagi.
“Khusus atletik ada di Pangalengan. Baru saja minggu terakhir periode 2024 kami resmikan dan nantinya di IKN TC sepakbola juga sudah jadi. Tinggal menunggu peresmian Presiden dan presiden FIFA. Insyallah ke depan beberapa aset untuk pembinaan atlet junior dan senior akan kami bangun,” janji Menpora Dito.
(adm/mir)
Berita Olahraga Lainnya :