Velodrome, Arena Balap Sepeda Kebanggaan Indonesia!

iMSPORT.TV –Jakarta International Velodrome (JIV) atau Gelanggang Olahraga Velodrome yang jadi kebanggaan Indonesia, kini sudah sangat keren! Karena letak Velodrome di Rawamangun, Jakarta, bangunan ini juga biasa disebut dengan Velodrome Rawamangun.

Bangunan ini awalnya berdiri pada tahun 1973, kemudian direnovasi pada tahun 2016 hingga 2018. Dengan ukuran panjang lintasan 250 m dan dapat menampung hingga 3500 sepeda. Pada tahap renovasinya, JIV dirancang oleh arsitektur ternama yang telah berpengalaman mendesain trek balap sepeda, yaitu Ralph Schuermann.

Velodrome Rawamangun ini juga disebut sebagai tempat pacuan sepeda terbaik se-Asia oleh Ketua Umum Pengurus Besar ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia), Raja Sapta Oktohari. Ini karena Velodrome Rawamangun mendapat sertifikasi Union Cycliste Internationale (UCI) kategori 1, yang menandakan bahwa lintasan sepedanya berstandar internasional dan dinilai layak untuk pertandingan skala internasional.

Jakarta International Velodrome Kembali Dibuka, Ini Syarat Masuknya

Di Jakarta International Velodrome ini telah dilaksanakan berbagai kompetisi sepeda, seperti, cabang balap sepeda trek pada Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018. Demi menunjang berbagai kompetisi tingkat dunia tersebut, JIV punya banyak fasilitas lain, seperti penunjang difabel, keamanan, AC, hingga ruang-ruang untuk berbagai keperluan atlit.

Selain trek pacuan sepeda yang khusus, ada juga lapangan in field yang multifungsi yang dapat digunakan oleh umum dan komunitas di luar pesepeda.

Berdiri di atas lahan seluas 16 ribu meter persegi, pembangunan velodrome ini memakan biaya Rp 665 miliar dalam waktu dua tahun. Kelengkapan dan detailnya, mengantongi sertifikat grade 1 dari Federasi Balap Sepeda Internasional atau Union Clycliste Internationale (UCI).

Stadion ini dibangun oleh arsitek Richard Coulson dari COX Rayner Inggris dengan konsep hemat energi dalam rancanganya. Dia memilih bahan membran untuk bagian dinding dan atap bangunannya

Dengan grade 1 ini layak untuk Olimpiade,” kata Ketua PB ISSI, Raja Sapta Oktohari.

Pengajuan sertifikat kepada UCI dilakukan sejak sebelum velodrome dibangun. Perkembangan pembangunan velodrome dipantau dan diuji langsung oleh UCI yang berkedudukan di Belgia.

Velodrome ini memiliki lintasan balap sepanjang 250 meter dengan kemiringan 13-45 derajat. Bahan yang digunakan merupakan kayu Siberia Spurce yang didatangkan langsung dari Jerman. Kayu Siberia memiliki kelebihan untuk digunakan sebagai lintasan balap sepeda dibandingkan jenis kayu lainnya.

Karakteristik kayu Siberia yang digunakan sangat cocok untuk lintasan sepeda miring, karena memiliki elastisitas yang baik dan ringan. Untuk menjaga kelembapan udara dinilai 50-70 persen, disiapkan mesin khusus yang dipasang di bawah lintasan.

Bangunanya eco friendly, dengan atap yang selubung, terbuat dari membran PVC. Bahan membran juga mampu mereduksi 60 persen paparan sinar matahari. Jadi pada siang hari, cahaya secara langsung masuk ke dalam arena.

Velodrome, Arena Balap Sepeda Kebanggaan Indonesia!

Velodrome Rawamangun dapat menampung 3 ribu penonton. Juga ada tambahan seribu kursi. Jika ada penonton yang berdiri, bisa menampung sampai 5.000 orang. Bagian luar arena bentuk bangunannya bergaya Eropa klasik, dilengkapi dengan taman dan air mancur.

Ada juga beberapa fasilitas yang disiapkan bagi atlet, seperti bengkel, ruang ganti, toilet, hingga tunnel, khusus tempat atlet, ofisial, juri, dan ambulans bisa keluar masuk.

Desain velodrome dikerjakan Ralph Schuermann dari firma arsitektur Cox Architec Australia berkolaborasi dengan BKM Indonesia. Konsultan pembangunan adalah, Mott MacDonald, dan kontraktornya adalah, ES Global dari Inggris yang menggandeng Wijaya Karya (Wika).

Ralph ini arsitek velodrome terbaik di dunia. Dia yang bangun velodrome London (untuk Olimpiade) dan Rio de Janeiro (untuk Olimpiade),” ungkap Okto.

Velodrome di masa lalu

10 Kuli Asal Jerman Bangun Velodrome Rawamangun - Halaman all -  Wartakotalive.comVelodrom awalnya dibangun pada tahun 1973 sebagai velodrome luar ruangan berstandar nasional Indonesia, dan terakhir dipakai sebagai venue untuk SEA Games 2011.

Dibangun sebagai velodrom terbuka, lintasan terbuat dari beton dengan panjang lintasan mencapai 400 meter dan kemiringan 45 derajat. Pembangunan velodrome pada waktu itu, menghabiskan dana Rp 270 juta.

PT Pembangunan Jaya sebagai kontraktor saat itu, diminta membangun velodrome dengan standar internasional balap sepeda. Sehingga pada masanya, velodrome ini dianggap menjadi bangunan megah.

Tapi, demi untuk Pesta Olahraga Asia 2018, velodrome ini dihancurkan dan dibangun kembali sebagai velodrome dalam ruangan (indoor) yang berstandar internasional dan mendapatkan sertifikat kelas-A dari Union Cycliste Internationale (UCI).

Posisi Velodrome Rawamangun letaknya yang dekat dengan LRT dan Transjakarta, jadi cukup mudah bagi warga untuk mengunjunginya dengan transportasi umum. Area luar JIV ini juga terbuka untuk umum, bisa dikunjungi bagi siapa saja.

Beberapa velodrome yang ada di Indonesia:
A. Kutai Kartanegara Nat. Games Velodrome, Tenggarong Seberang
B. Manahan Stadium Complex Velodrome, Surakarta
C. Munaip Saleh (Cisangkan) Velodrome, Cimahi
D. Jakarta International Velodrome, Rawamangun – Jakarta
E. Sawojajar Velodrome, Malang
F. Sudiang Sports Complex Velodrome, Makassar

Sebagai warisan kebanggaan Indonesia, sudah selayaknya semua pihak bersama-sama menjaga fasilitas olahraga ini dengan baik

(adm/mir)

Lainnya :