iMSPORT.TV – Apetz catatkan sejarah. Ia jadi wakil pertama Jerman, cabang olahraga tinju putri Olimpiade Tokyo 2020. Meski, kalah dari Lovlina Borgohain (India) di kelas welter, tapi Apetz telah meraih berbagai medali di turnamen Eropa dan kejuaraan dunia.
Apetz kini fokus pada karier yang lain. Sebagai penyandang gelar master dalam ilmu syaraf dari Universitas Bremen, kini ingin meraih gelar Doktor di University Hospital di Cologne, Jerman.
Nadine Apetz, Petinju Putri Pertama Jerman yang Punya Karier Lain
Petinju putri kelahiran 3 Januari 1986 ini, sedang mendalami teknik stimulasi otak mendalam. Ke depanya, perawatan ini punya potensi besar di masa depan untuk menolong mereka yang mengidap penyakit Parkinson.
Nadine Apetz (lahir 3 Januari 1986), petinju amatir Jerman. Medali perunggu di Kejuaraan Dunia (2016 dan 2018), dan emas di Kejuaraan UE 2017 telah dikemasnya. Di Olimpiade kemarin, ia jadi wanita Jerman pertama yang lolos ke acara tinju di Olimpiade Musim Panas.
FYI : penyakit Parkinson, yaitu suatu kondisi degeneratif yang mempengaruhi neuron yang bertanggung jawab atas gerakan dan kontrol otot.
Baca :